Minggu, 01 April 2012

EKONOMI PEMBANGUNAN II - MATERI PERTEMUAN I

EKONOMI PEMBANGUNAN II
Materi Pertemuan I 
Oleh: Suprianto 

Materi – Materi Diskusi: 
  1. Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan. 
  2. Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi. 
  3. Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan. 
  4. Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan. 
  5. Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah Pedesaan. 
  6. Lingkungan dan Pembangunan. 
  7. Perumusan Kebijakan Pembangunan dan Peranan Negara. 

MATERI KULIAH BISA DIAKSES DI : ANTO_FE_UNSA. BLOGSPOT.COM
antobalong83@yahoo.com



Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan 

Ketidakefisienan dan Rasionalisasi
  • Ternyata, orang tetap melakukan hal yang tidak efisien karena dianggap rasional dan tetap dianggap rasional sepanjang orang lain juga melakukannya. 
  • Ini bisa menimbulkan masalah fundamental berupa kegagalan koordinasi.

Teori Pertumbuhan Baru: Pertumbuhan Endogen
  • Menurut teori neoklasik, rasio modal-tenaga kerja yang rendah pada negara berkembang menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang luar biasa tinggi. Karenanya, reformasi pasar bebas yang dibebankan pada negara-negara yang mempunyai banyak utang oleh Bank Dunia dan IMF seharusnya akan memicu investasi yang lebih tinggi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan standar kehidupan. 
  • Namun, bahkan setelah menerapkan liberalisasi dalam perdagangan dan pasar domestik, banyak negara berkembang yang tidak tumbuh atau hanya tumbuh sedikit dan gagal menarik investasi asing, atau gagal mencegah larinya modal domestik ke luar negeri. 
  • Perilaku aliran modal negara-negara berkembang yang aneh (dari negara miskin ke negara kaya) turut memicu konsep teori pertumbuhan endogen (endogenous growth) atau dengan kata lain yang lebih sederhana, teori pertumbuhan baru (new growth theory). 
  • Teori pertumbuhan baru tersebut memberikan kerangka teoritis untuk menganilisis pertumbuhan endogen yaitu pertumbuhan GNI (gross national income) yang persisten, yang ditentukan oleh sistem yang mengatur proses produksi dan bukan oleh perbuatan-perbuatan di luar sistem.
  • Berlawanan dengan teori neoklasik tradisional, model-model ini menganggap bahwa pertumbuhan GNI merupakan konsekuensi alamiah dari ekuiliblirium jangka panjang. Motivasi utama dari teori pertumbuhan baru ini adalah untuk menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-faktor yang memberi proporsi besar dalam pertumbuhan yang diobservasi. Lebih jelasnya lagi, teori pertumbuhan endogen berusaha untuk menjelaskan faktor-faktor yang menentukan besaran tingkat pertumbuhan GDP yang tidak dijelaskan dan dianggap sebagai variabel eksogen dalam perhitungan teori pertumbuhan neoklasik Solow (residu Solow).
  • Aspek yang paling menarik dari model pertumbuhan endogen adalah bahwa model tersebut membantu menjelaskan keanehan aliran modal internasional yang memperparah ketimpangan antara negara maju dengan negara berkembang. 
  • Potensi tingkat pengembalian atas investasi yang tinggi yang ditawarkan oleh negara berkembang yang mempunyai rasio modal-tenaga kerja yang rendah berkurang dengan cepat dikarenakan rendahnya tingkat investasi komplementer (complementary investments) dalam sumber daya manusia (pendidikan), infrastruktur atau riset dan pengembangan (R&D).
  • Karena investasi komplementer (complementary investments) menghasilkan manfaat sosial maupun pribadi, pemerintah dapat mempebaiki alokasi sumberdayanya.
  • Mereka dapat melakukannya dengan menyediakan barang-barang publik (infrastruktur) atau mendorong investasi swasta dalam industri-industri yang padat-pengetahuan (knowledge-industries) di mana sumberdaya manusia dapat diakumulasi dan akhirnya diperoleh skala hasil yang semakin meningkat. 
  Model Pertumbuhan Endogen Romer
  • Model ini mengkaji imbasan teknologi yang mungkin terdapat dalam proses industrialisasi. 
  • Model tersebut mengasumsikan bahwa proses pertumbuhan berasal dari tingkat perusahaan atau industri. Setiap industri berproduksi dengan skala hasil yang konstan, sehingga model tersebut konsisten dengan asumsi persaingan sempurna; dan sampai titik ini asumsinya serupa dengan model Solow. 
  • Namun berbeda dengan Solow, Romer mengasumsikan bahwa cadangan modal dalam keseluruhan perekonomian, secara positif mempengaruhi output pada tingkat industri sehingga terdapat kemungkinan skala hasil yang makin meningkat (increasing return to scale-IRS) pada tingkat perekonomian secara keseluruhan. 
  • Namun berbeda dengan Solow, Romer mengasumsikan bahwa cadangan modal dalam keseluruhan perekonomian, secara positif mempengaruhi output pada tingkat industri sehingga terdapat kemungkinan skala hasil yang makin meningkat (increasing return to scale-IRS) pada tingkat perekonomian secara keseluruhan. 
  • Cadangan modal setiap perusahaan meliputi pengetahuan yang dimilikinya juga.
  • Bagian pengetahuan yang terdapat dalam cadangan modal setiap perusahaan secara esensial adalah sebuah barang publik (public goods), seperti produktivitas tenaga kerja pada model Solow, yang merembes ke perusahaan lain di dalam perekonomian secara instan. 
  • Hasilnya, model ini memperlakukan “belajar dari pengalaman (earning by doing)” sebagai “belajar dari investasi (earning by investment)”.   
  • Rumus Model Pertumbuhan Endogen Romer, dinyatakan sebagai berikut: 
      
  • Keterangan: Yi = GNI; A = pengetahuan; K = modal; L = tenaga kerja; K = cadangan modal keseluruhan dalam perekonomian. 
  • Kita mengasumsikan kesimetrisan antarindustri untuk menyederhanakan masalah, sehingga setiap industri akan menggunakan modal dan tenaga kerja pada tingkat yang sama. 
  • Dengan mengagregasi fungsi produksi, diperoleh persamaan baru:
         
  • Untuk memperjelas model pertumbuhan endogen, kita mengasumsikan bahwa A bersifat konstan dan bukan meningkat sepanjang waktu, sehingga pada saat ini kita mengasumsikan bahwa tidak terdapat kemajuan teknologi. 
  • Tanpa adanya imbasan, seperti dalam model Solow dengan skala hasil konstan, B  = 0, maka pertumbuhan perkapita akan menjadi nol (tanpa kemajuan teknologi). 
  • Namun Romer mengasumsikan bahwa dengan mengumpulkan ketiga faktor, B > 0, sehingga tingkat pertumbuhan output (g) dikurangi tingkat pertumbuhan populasi (n), dan Y/L tumbuh. Sekarang kita mempunyai pertumbuhan endogen, bukan berasal dari kenaikan produktivitas yang ditentukan secara eksogen.   

Kritik terhadap Teori Pertumbuhan Baru 
  • Kelemahan penting dari teori pertumbuhan baru adalah bahwa teori ini tetap tergantung pada sejumlah asumsi neoklasik yang sering tidak cocok dengan perekonomian negara berkembang. Misalnya, terdapat sektor-sektor produksi yang simetris atau bahkan semuanya simetris. Hal ini tidak memberikan peluang kepada realokasi tenaga kerja dan modal antarsektor yang mengalami transformasi selama terjadinya proses perubahan struktur. 
  • Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sering terhambat oleh inefisiensi yang timbul karena infrastruktur yang jelek, tidak memadainya struktur kelembagaan, serta pasar modal dan pasar barang yang tidak sempurna. 
  • Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sering terhambat oleh inefisiensi yang timbul karena infrastruktur yang jelek, tidak memadainya struktur kelembagaan, serta pasar modal dan pasar barang yang tidak sempurna. 
  • Karena teori pertumbuhan endogen mengabaikan faktor-faktor yang sangat berpengaruh ini, penerapannya dalam studi pembangunan ekonomi menjadi terbatas, terutama ketika melibatkan perbandingan antar negara. 
  • Contohnya, teori yang ada gagal menjelaskan rendahnya penggunaan kapasitas pabrik di negara-negara berpendapatan rendah di mana terdapat kelangkaan modal. 
  • Bahkan struktur insentif yang buruk mungkin berperan sama besarnya dalam memperlambat pertumbuhan GNI, sebagaimana tingkat akumulasi tabungan dan modal SDM yang rendah. 
  • Inefisiensi alokasi merupakan hal yang umum dalam perekonomian yang sedang mengalami transisi dari pasar tradisional ke pasar komersial. 
  • Namun, dampaknya terhadap pertumbuhan jangka pendek dan menengah menjadi terabaikan karena teori baru tersebut terlalu menekankan pada faktor penentu tingkat pertumbuhan jangka panjang.

1 komentar:

  1. hallo, saya tertarik dengan tulisan anda karena dapat membantu saya utk memahami tentang model romer. tetapi boleh saya tau sumber-sumbernya dari mana aja ya?

    BalasHapus